Gerakan transformasi gender tidak sekadar memperbaiki status perempuan yang indikatornya menggunakan norma laki-laki, tetapi memperjuangkan martabat dan kekuatan perempuan. Kekuatan yang bukan dimaksudkan untuk mendominasi yang lain, melainkan kekuatan internal untuk mengontrol hidup dan jasad, serta kemampuan meraih akses atas alokasi sumber-sumber material maupun non-material. Tugas utama analisis gender adalah memberikan makna, konsepsi, ideologi, dan praktik hubungan antara perempuan dan laki-laki serta implikasinya terhadap aspek-aspek kehidupan yang lebih luas.
“Film pertama yang saya sutradarai bercerita tentang perempuan. Ketertarikan saya pada teks ‘perempuan’ bukan kebetulan. Perempuan selalu berada dalam ‘perangkap’ objektivitas. Bahkan, terminologi feminisme menjadi hanya sekadar objek komoditas, objek pembangunan, objek modernitas maupun objek politik. Sebaliknya, saya memaknai feminisme sebagai seruan kemerdekaan kaum perempuan. Kemerdekaan adalah hak setiap perempuan, dan buku di tangan Anda ini merupakan ‘map’ yang bisa memandu kaum perempuan menjadi merdeka. Selamat membaca dan menjadi merdeka.” —Lola Amaria, sutradara
Review
Belum ada ulasan.