Di udara, sebuah titik
hitam dari ufuk yang jauh bergerak mendekat. Makin lama makin kentara
kalau titik hitam itu adalah sebuah pesawat. Dan sekeliling, terdengar
suara-suara teriakan.
“Shoot… shoot…!”
“Kamikaze!
Kamikaze!” (teriak para tentara Sekutu dari atas kapal induk)
Dari
arah kanan, melesat dengan cepat sebuah bola api. Tak sampai lima
detik, bola api itu sudah menghantam badan pesawat yang bergerak dengan
kalap itu. Lagi-lagi terdengar suara dentuman hebat. Asap mengepul dan
terlihat serpihan besi berhamburan. Di masa-masa Perang Dunia II, Jepang
merupakan salah satu musuh utama Sekutu. Jepang bukan saja
diperhitungkan karena teknologi perangnya yang cukup canggih, atau
hubungan baiknya dengan dua negara fasis Jerman dan Italia, tapi juga
karena memiliki strategi perang yang dapat membuat Sekutu
pontang-panting. Adalah Kamikaze, aksi bunuh diri nekat para pilot
Jepang yang ditempuh dengan menabrakkan pesawat-pesawatnya ke sejumlah
pusat kekuatan perang musuh, yang menjadi momok menakutkan bagi Sekutu.
Kamikaze
bukan saja berbicara soal strategi dan taktik perang semata, tapi juga
merupakan cara untuk menunjukkan “keunggulan” budaya negeri Jepang.
Kamikaze dianggap sebagai aksi terhormat yang dapat membuktikan
kesetiaan kepada sang kaisar kala itu.
Bagaimana aksi Kamikaze
para pilot Jepang dalam “membantai” Sekutu di Perang Pasifik dan
beberapa arena pertempuran lainnya? Betulkah Kamikaze merupakan program
yang dapat menghemat biaya perang Jepang? Benarkah Kaisar menghargai
aksi nekat para pilot Jepang tersebut? Dan bagaimana pihak Sekutu dapat
melumpuhkan serangan brutal Kamikaze?
Review
Belum ada ulasan.