Jika ada satu buku yang dianggap paling menunjukan pencapaian Puthut EA, barangkali adalah ini. Bukan saja karena saat pengerjaan, beliau perlu melakukan riset panjang, melainkan juga teknik dan gaya yang dipakainya.
Menanam Padi di Langit ditulis dengan meminjam elemen-elemen penting prosa, seperti pengembangan karakter para tokoh dan penggarapan alur cerita, diharapkan bagi para pembaca buku ini, mereka akan merasa asyik menekuri halaman demi halaman sebagaimana menikmati sebuah novel yang memikat.
Cetakan sebelumnya, berukuran besar. Disisipi foto dan contoh-contoh karya perupa yang menjadi pembicaraan dalam buku ini. Namun pada cetakan terbaru ini, foto dan karya tersebut tidak disisipkan dengan maksud memberi ruang imajiner pembaca membayangkan/menyelami segala bentuk juga kisah yang dituliskan.
“Buku ini memberikan banyak perspektif baru dalam memandang senirupa. Bukan senirupa dari perihal teknis, bukan senirupa an sich. Melainkan dari sisi manusiawi, dari sisi pembuatnya. Dari sebuah karya yang dahsyat, selalu ada cerita tak kalah dahsyat dari penciptanya. Tepat di sana, buku ini sangat berhasil menceritakan kisah-kisah ajaib dari seniman-seniman yang juga ajaib. Puthut bisa mengisahkan dengan sangat mengalir. Ada tawa yang meledak. Kepedihan. Perpisahan. Kegilaan. Semua berkelindan menjadi kisah yang sangat menarik untuk dibaca. Setiap halaman buku ini bisa memberikan kejutan yang tak terduga.”–Nuran Wibisono.
***
Puthut EA – Buku Mojok
Review
Belum ada ulasan.